Mengenal
Tanaman Tomat
A. Asal-usul
Tanaman Tomat
Sejarah pertomatan dimulai dari
daratan Amerika Latin, lebih tepatnya di sekitar Peru, Ekuador. Dari daerah ini
lah tanaman tomat mulai menyebar keseluruh bagian daerah tropis Amerika. Tidak
lama kemudian orang Meksiko mulai membudidayakan tanaman ini. Tanaman tomat
mulai masuk ke Eropa pada awal abad ke-16, sedangkan penyebarannya ke benua
Asia dimulai dari Filipina melewati jalur Amerika Selatan. Sekitar tahun 1650
tanaman ini sudah muncil di Malaysia. Di benua Afrika penyebaran buah tomat
dilakukan oleh para pedagang Portugis yang mendarat di Mesir atau Sudan kemudian
dari sana menyebarkan ke Afrika Barat.
Walaupun nenek moyang tomat
berasal dari Benua Amerika, ternyata tanaman ini terlambat dikenal oleh orang
Amerika Serikat. Mereka baru mengenal tanaman ini sekitar abad ke-18 sebab
ketika tanaman ini masuk ke Amerika Serikat mendapat sambutan yang kurang
hangat. Konon kabarnya, orang Amerika menganggap tomat sebagai cendawan beracun
sehingga mereka acuh tak acuh terhadap tanaman ini, bahkan takut untuk memakannya.
Ketakutan itu berakhir ketika tahun 1820 Robert Gibon Johnson dari kota Salem,
New Jersey nekad mempertontonkan “adegan bunuh diri” dihadapan orang-orang
Salem. Disaksikan oleh dua orang dokter spesialis perut, Robert melahap tomat
satu-persatu. Dengan rasa cemas orang Salem menyaksikan Robert masih segar
bugar setelah memakan beberapa buah tomat. Sejak saat itu orang Amerika mulai
percaya bahwa tomat bukan tanaman beracun. Bahkan mulai menyebar secara luas
dan banyak digemari oleh orang Amerika Serikat.
Sekarang daerah penanaman tomat
ini sudah cukup luas hampir meliputi seluruh daerah tropis. Mulai dari daerah tropis
Asia seperti India, Malaysia, dan Filipina; kemudian daerah tengah, timur, dan
barat Afrika; daerah tropis Amerika; dan daerah Karibia (Trinidad, Haiti, dan
Puerto Rico).
Salah satu bukti bahwa
penyebaran daerah tanam tomat ini cukup luas adalah dengan adanya nama untuk
tomat yang berbeda di setiap negara atau daerah. Misalnya, orang Inggris
menyebut tanaman ini dengan nama tomatoo,
dilidah orang Prancis, Spayol, dan Jerman nama tersebut berubah menjadi tomate. Bagi nenek moyangnya orang
Inggris dan orang Perancis buah tomat tidak hanya sekedar buah biasa, tapi
memiliki khasiat khusus sebagai penguat syahwat. Karena itu, orang Perancis
juga menyebutnya pomme d’ amour dan
orang Inggris kadang menyebutnya love
apple yang artinya apel cinta. Di India disebut dengan nama tamatar, vilayti, dan baingan. Di Malaysia disebut rangan, sedangkan orang Cina menyebut
dengan nama faan ke’e.
B. Aspek
Biologi Tomat
Tanaman tomat pernah membuat
bingung para ahli taksonomi. Pasalnya, para ahli taksonomi berbeda paham dalam
memberi nama resmi untuk tanaman ini. Alternatif nama yang diberikan para ahli
dalam polemik tersebut yaitu Lycopersicon
esculentum, Solanum lycopersicum, dan Lycopersicon
lycopersicum. Nama Lycopersicum
esculentum diajukan oleh Miller pada tahun 1768. Tidak lama kemudian
Linnean mengajukan nama tandingan yaitu Solanum
lycopersicum. Rupanya polemik ini memakan waktu waktu cukup lama sebab pada
tahun 1900 Kasten, seorang ahli taksonomi, mengajukan satu nama lagi yaitu Lycopersicon lycopersicum. Akhirnya pada
tahun 1983 badan internasional yang menangani pemberian nama ilmiah (Internatonal Code of Botanocal Nomenclatur)
memutuskan bahwa nama ilmiah resmi untuk tomat adalah Lycopersicon untuk nama genusnya dan lycopersicum untuk nama spesifikasinya sehingga secara lengkap
adalah Lycopersicon lycopersicum (L).
Akan tetapi, saat ini nama yang paling populer untuk tanaman tomat adalah Lycopersicum esculentum Mill. Secara
sistematika para ahli botani mengklasifikasikan tanaman tomat sebagai berikut.
Klas (class) :
Dicotyledoneae
Bangsa (ordo) :
Tubiflorae
Suku (famili) :
Solanaceae
Marga (genus) :
Lycopersicon atau Lycopersicum
Jenis (spesies) :
Lycopersicon lycopersicum (L) Karst
atau Lycopersicum esculentum Mill
Tanaman tomat
termasuk tanaman setahun (annual) yan berarti umur tanaman ini hanya untuk satu
kali periode panen. Setelah berproduksi, kemudian mati. Tanaman ini berbentuk
perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai 2 m.
Batang tomat
walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna batang hijau
dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya terdapat
banyak rambut halus terutama di bagian yang berwarna hijau. Diantara
rambut-rambut tersebut biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian
buku-bukunya terjadi penebalan dan kadang-kadang pada buku bagian bawah
terdapat akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangkas), tanaman tomat akan
mempunyai banyak cabang yang menyebar rata.
Sebagaimana
tanaman dikotil lainnya, tanaman tomat berakar tunggang dengan akar samping
yang menjalar tanah.
Daunnya mudah
dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi,
dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan daun majemuk ganjil dengan
jumlah daun antara 5-7. Daunnya berukuran sekitar 15-30 cm x 10-25 cm. Tangkai
daun majemuk mempunyai panjang sekitar 3-6 cm. Umumnya diantara pasangan daun
yang besar terdapat 1-2 daun kecil. Daun majemuk tersusun spiral mengelilingi
batangnya.
Bunganya
kecil mungil berwarna cerah, biasanya berdiameter sekitar 2 cm. Di bagian bawah
terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Bagian yang cukup indah
yaitu mahkotanya berwarna kuning cerah dan jumlahnya sekitar 6 buah dengan
ukuran sekitar 1 cm. Bunganya memiliki 6 buah benang sari dengan kepala benang
sari yang juga berwarna kuning cerah.
Buah tomat
yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung
lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2-9 kantung lendir. Ketika
buahnya semakin matang, lycopersicin lambat laun hilang sendiri sehingga baunya
hilang dan rasanya pun jadi enak, asam-asam manis. Seiring dengan proses
pematangan, warna buah yang tadinya hijau sedikit demi sedikit berubah menjadi
kuning. Dan, ketika buahnya benar-benar matang, warnanya menjadi merah. Ukuran
buahnya cukup bervariasi, dari yang berdiameter 2 cm sampai 15 cm, tergantung
dari varietasnya.
Varitas tomat
ada beberapa macam. Penamaan varietas yang beredar di masyarakat ada dua, yaitu
penamaan yang tidak resmi dan penamaan yang resmi. Penamaan yang tidak resmi
diberikan berdasarkan penampakan sosok tanaman dan buah secara sepintas,
sedangkan penamaan yang resmi merupakan penamaan yang dikeluarkan pemerintah.
I.
Penggolongan varietas tidak resmi
Beberapa dasar yang dipakai untuk membedakan varietas tomat
diantaranya adalah bentuk, tandan, ketebalan daging, dan kandungan airnya.
Bentuk buah tomat bervariasi, ada yang bulat, bulat seperti apel, bulat pipih,
dan ada yang seperti bola lampu. Berdasarkan bentuk atau penampilannya ini buah
tomat digolongkan seperti berikut ini.
a. Tomat Ceri
Bentuk
buahnya kecil-kecil, sebesar kelereng. Buahnya merah dan rasanyacukup manis.
Sekarang sering ditanam secara hidroponik. Para ahli botani memperkirakan
varietas ini merupakan “nenek moyangnya” varietas yang ada sekarang.
b. Tomat biasa
Bentuk
buahnya bulat pipih dan mempunyai alur-alur yang jelas di dekat tangkainya
serta lebih lunak. Jeis tomat ini lebih cocok ditanam di dataran rendah.
c. Tomat apel
Bentuk
buahnya bulat, kokoh, dan agak keras seperti buah apel atau pir. Jenis ini
lebih cocok ditanam di dataran tinggi.
d. Tomat kentang
Buahnya
bulat, besar-besar, dan agak padat.
e. Tomat keriting
Varietas ini
disebut tomat keriting karena daunnya keriting seperti terserang penyakit virus
keriting. Tomat keriting sering juga disebut tomat gondol atau tipe roma. Ummnya tipe buahnya agak lonjong, keras, dan
memiliki kulit yang tebal sehingga tahandalam pengangkutan jarak jauh.
2.
Penggolongan varietas secara resmi
Penggolongan
varietas seperti di atas mempunyai kekurangan, yaitu masih sering dijumpai
kesalahan dalam menggolongkan tomat karena belm ada kriteria yang jelas antar
golongan. Akan tetapi, pemerian nama seperti di atas masih diperlukan karena
lebih akrahb di telinga masyarakat. Di samping itu, dengan semakin banyaknya
varietas hasil persilangan antar varietas, maka diperlukan juga nama varietas
yang resmi.
Dalam
penggolongan ini terdapat istilah determinite
dan indeterminete. Varietas yang
bersifat determinite mempunyai pertumbuhan yangterhenti setelah memasuki fase
pembungaan. Sedangkan varietas yang indeterminittidak mengalami pertumbuhan
yang terhenti sehingga varietas ini lebih tinggi dibandingkan varietas
determinit. Karena tanaman indeterminit tinggi, maka bila tidak disangga,
batangnya akan terkulai seperti menjalar. Berbeda dengan tanaman determinit
yang pendek, tanaman ini dapat berdiri tegak tanpa harus disangga.
Penggolongan
varietas secara resmi yang telah banyak ditanam oleh petani adalah sebagai
berikut.
a. Varietas intan
Varietas ini
merupakan introduksi dari Taiwan dan berumur genjah. Tanamannya pendek dan
bersifat determinit. Buahnya berbentuk apel, berwarna putih kehijauan pada
waktu muda dan merah jingga pada waktu masak, serta berukuran sedang (rata-rata
45 g/buah). Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah atau medium, tahan
terhadap penyakit layu bakteri, dan peka terhadap penyakit busuk daun. Potensi hasilnya
-24 ton/ha.
b. Varietas ratna
Varietas
ratna merupakan introduksi dari Filipina dan berumur genjah. Tanamannya pendek
dan bersifat determinit. Buahnya verbentuk apel, berwarna putih kehijauan pada
waktu muda dan jingga sampai merah pada waktu tua, serta permukaannya halus dan
sedikit bergelombang. Buah berukuran sedang (40 g). Tanamannya tumbuh baik di
dataran rendah atau medium, ahan terhadap layu bakteri, dan peka terhadap busuk
daun. Potensi 5-20 ton/ha.
c. Varietas berlian
Varietas ini
merupakan introduksi dari Taiwan dan berumur genjah. Tanamannyapendek dan
bersifat determinit. Buahnya berbentuk bulat oval, pada waktu muda berwarna
hijau muda merata dan setelah masak berwarna merah sampai oranye. Buah
berukuran sedang (43 g). Tanamannya tumbuh baik di dataran tinggi atau medium.
Potensi hasilnya 11-23 ton/ha.
d. Varietas mutiara
Varietas ini
merupakan hasil persilangan atau pemuliaan dalam negeri dan berumur genjah.
Tanamannya berukuran sedang sampai agak tinggi serta bersifat determinit. Buah
berbentuk oval dan permukaannya licin. Buah muda berwarna putih kehijauan,
sedangkan buah tua berwarna merah dan berukuran besar (75 g). Tanamannya tumbuh
baik di dataran rendah dan tinggi serta tahan terhadap bakteri layu daun dan
busuk daun. Potensi hasilnya 40 ton/ha.
e. Varietas moneymaker
Varietas ini
merupakan introduksi dari Belanda. Tanamannya agak tinggi (110 cm), bersifat
indeterminit, dan berumur sedang. Buah muda berwarna putih polos dan bila sudah
masak berwarna merah jingga, halus, bentuknya bulat, dan berukuran sedang (50
g/buah). Potensi hasil per pohon adalah 1 kg dan per hektar 27 ton. Tanamannya
toleran terhadap penyakit layu bakteri dan tahan terhadap nematoda parasit.
f. Varietas precious F1 hybryd (TW-375)
Vaietas ini
berasal dari Taiwan. Tanamannya berumur sedang sampai dalam (101 hari panen
pertama, 124 haripanen terakhir), bertipe determinit dan tidak terbatas, tahan
terhadap penyakit layu cendawan Fusarium oxysporum, serta toleran
terhadap TMV dan hawa panas. Bentuk buah lonjong agak persegi, warna buah muda
putih kehijauan dengan pungung berwarna hijau dan buah tua berwarna merah.
Buahnya sangat kompak serta kurang mengandung air. Buahnya tahan simpan dalam
pengangkutan. Produksi per tanaman sekitar 3 kg. Dengan sistem penanaman yang
lebih intensif produksi varietas ini bisa ditingkatkan sampai 5 kg per tanaman.
Bahkan jumlah buahnya bisa mencapai 100 buah/tanaman dengan berat ideal buahnya
sekitar 90 g/buah. Mungkin karena hanya memiliki kelebihan tersebut varietas
ini sekarang paling banyak disenangi oleh para petani.
g. Varietas farmers 209 F1 hybrid (TW-369)
Varietas
tomat ini masih “saudara dekat” TW-375, karakteristiknya hampir sama, mempunyai
produksi yang cukup tinggi, serta tahan terhadap penyakit Fusarium dan Verticilium.
Varietas ini berbeda dengan varietas TW-375 karena bentuknya yang lebih lonjong
dan beratnya lebih ringan, antara 75-80 g. Varietas tomat ini lebih cocok untuk
industri pengolahan makanan.
h. Varietas sugar pearl F1 hibrid (TW-373)
Satu lagi
varietas dari Taiwan yang mulai banyak digemari oleh masyarakat Indonesia
adalah varietas sugar pearl. Varietas ini mempunyai keunggulan yang hampir sama
dengan TW-375 dan TW-369. Tomat ini tahan terhadap serangan penyakit Fusarium dan produktivitasnya cukup
tinggi. Bisa dibayangkan dalam satu tanaman bisa bergelantungan sampai 200 buah
tomat. Namun ukuran buahnya jauh lebih kecil dari tomat lainnya (kira-kira 20
g/buah). Oleh karena itu, tomat ini sering disebut tomat ceri. Justru dengan
penampilannya kecil mungil banyak orang tertarik dan ternyata buahnya pun cukup
manis, “semanis penampilannya”. Karenanya, tidak salah kalau varietas tomat ini
diberi nama sugar pearl yang artinya
kurang lebih pelabuhan gula.