IPB

IPB
Kampus pertanian

Jumat, 14 September 2012

Tomat


Mengenal Tanaman Tomat
A. Asal-usul Tanaman Tomat
                Sejarah pertomatan dimulai dari daratan Amerika Latin, lebih tepatnya di sekitar Peru, Ekuador. Dari daerah ini lah tanaman tomat mulai menyebar keseluruh bagian daerah tropis Amerika. Tidak lama kemudian orang Meksiko mulai membudidayakan tanaman ini. Tanaman tomat mulai masuk ke Eropa pada awal abad ke-16, sedangkan penyebarannya ke benua Asia dimulai dari Filipina melewati jalur Amerika Selatan. Sekitar tahun 1650 tanaman ini sudah muncil di Malaysia. Di benua Afrika penyebaran buah tomat dilakukan oleh para pedagang Portugis yang mendarat di Mesir atau Sudan kemudian dari sana menyebarkan ke Afrika Barat.
                Walaupun nenek moyang tomat berasal dari Benua Amerika, ternyata tanaman ini terlambat dikenal oleh orang Amerika Serikat. Mereka baru mengenal tanaman ini sekitar abad ke-18 sebab ketika tanaman ini masuk ke Amerika Serikat mendapat sambutan yang kurang hangat. Konon kabarnya, orang Amerika menganggap tomat sebagai cendawan beracun sehingga mereka acuh tak acuh terhadap tanaman ini, bahkan takut untuk memakannya. Ketakutan itu berakhir ketika tahun 1820 Robert Gibon Johnson dari kota Salem, New Jersey nekad mempertontonkan “adegan bunuh diri” dihadapan orang-orang Salem. Disaksikan oleh dua orang dokter spesialis perut, Robert melahap tomat satu-persatu. Dengan rasa cemas orang Salem menyaksikan Robert masih segar bugar setelah memakan beberapa buah tomat. Sejak saat itu orang Amerika mulai percaya bahwa tomat bukan tanaman beracun. Bahkan mulai menyebar secara luas dan banyak digemari oleh orang Amerika Serikat.
                Sekarang daerah penanaman tomat ini sudah cukup luas hampir meliputi seluruh daerah tropis. Mulai dari daerah tropis Asia seperti India, Malaysia, dan Filipina; kemudian daerah tengah, timur, dan barat Afrika; daerah tropis Amerika; dan daerah Karibia (Trinidad, Haiti, dan Puerto Rico).
                Salah satu bukti bahwa penyebaran daerah tanam tomat ini cukup luas adalah dengan adanya nama untuk tomat yang berbeda di setiap negara atau daerah. Misalnya, orang Inggris menyebut tanaman ini dengan nama tomatoo, dilidah orang Prancis, Spayol, dan Jerman nama tersebut berubah menjadi tomate. Bagi nenek moyangnya orang Inggris dan orang Perancis buah tomat tidak hanya sekedar buah biasa, tapi memiliki khasiat khusus sebagai penguat syahwat. Karena itu, orang Perancis juga menyebutnya pomme d’ amour dan orang Inggris kadang menyebutnya love apple yang artinya apel cinta. Di India disebut dengan nama tamatar, vilayti, dan baingan. Di Malaysia disebut rangan, sedangkan orang Cina menyebut dengan nama faan ke’e.
B. Aspek Biologi Tomat
                Tanaman tomat pernah membuat bingung para ahli taksonomi. Pasalnya, para ahli taksonomi berbeda paham dalam memberi nama resmi untuk tanaman ini. Alternatif nama yang diberikan para ahli dalam polemik tersebut yaitu Lycopersicon esculentum, Solanum lycopersicum, dan Lycopersicon lycopersicum. Nama Lycopersicum esculentum diajukan oleh Miller pada tahun 1768. Tidak lama kemudian Linnean mengajukan nama tandingan yaitu Solanum lycopersicum. Rupanya polemik ini memakan waktu waktu cukup lama sebab pada tahun 1900 Kasten, seorang ahli taksonomi, mengajukan satu nama lagi yaitu Lycopersicon lycopersicum. Akhirnya pada tahun 1983 badan internasional yang menangani pemberian nama ilmiah (Internatonal Code of Botanocal Nomenclatur) memutuskan bahwa nama ilmiah resmi untuk tomat adalah Lycopersicon untuk nama genusnya dan lycopersicum untuk nama spesifikasinya sehingga secara lengkap adalah Lycopersicon lycopersicum (L). Akan tetapi, saat ini nama yang paling populer untuk tanaman tomat adalah Lycopersicum esculentum Mill. Secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan tanaman tomat sebagai berikut.
Klas (class)                                : Dicotyledoneae
Bangsa (ordo)                         : Tubiflorae
Suku (famili)                            : Solanaceae
Marga (genus)                        : Lycopersicon atau Lycopersicum
Jenis (spesies)                        : Lycopersicon lycopersicum (L) Karst atau Lycopersicum esculentum Mill
                Tanaman tomat termasuk tanaman setahun (annual) yan berarti umur tanaman ini hanya untuk satu kali periode panen. Setelah berproduksi, kemudian mati. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai 2 m.
                Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna batang hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya terdapat banyak rambut halus terutama di bagian yang berwarna hijau. Diantara rambut-rambut tersebut biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku-bukunya terjadi penebalan dan kadang-kadang pada buku bagian bawah terdapat akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangkas), tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata.
                Sebagaimana tanaman dikotil lainnya, tanaman tomat berakar tunggang dengan akar samping yang menjalar tanah.
                Daunnya mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah daun antara 5-7. Daunnya berukuran sekitar 15-30 cm x 10-25 cm. Tangkai daun majemuk mempunyai panjang sekitar 3-6 cm. Umumnya diantara pasangan daun yang besar terdapat 1-2 daun kecil. Daun majemuk tersusun spiral mengelilingi batangnya.
                Bunganya kecil mungil berwarna cerah, biasanya berdiameter sekitar 2 cm. Di bagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Bagian yang cukup indah yaitu mahkotanya berwarna kuning cerah dan jumlahnya sekitar 6 buah dengan ukuran sekitar 1 cm. Bunganya memiliki 6 buah benang sari dengan kepala benang sari yang juga berwarna kuning cerah.
                Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2-9 kantung lendir. Ketika buahnya semakin matang, lycopersicin lambat laun hilang sendiri sehingga baunya hilang dan rasanya pun jadi enak, asam-asam manis. Seiring dengan proses pematangan, warna buah yang tadinya hijau sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning. Dan, ketika buahnya benar-benar matang, warnanya menjadi merah. Ukuran buahnya cukup bervariasi, dari yang berdiameter 2 cm sampai 15 cm, tergantung dari varietasnya.
                Varitas tomat ada beberapa macam. Penamaan varietas yang beredar di masyarakat ada dua, yaitu penamaan yang tidak resmi dan penamaan yang resmi. Penamaan yang tidak resmi diberikan berdasarkan penampakan sosok tanaman dan buah secara sepintas, sedangkan penamaan yang resmi merupakan penamaan yang dikeluarkan pemerintah.

I. Penggolongan varietas tidak resmi
                Beberapa dasar yang dipakai untuk membedakan varietas tomat diantaranya adalah bentuk, tandan, ketebalan daging, dan kandungan airnya. Bentuk buah tomat bervariasi, ada yang bulat, bulat seperti apel, bulat pipih, dan ada yang seperti bola lampu. Berdasarkan bentuk atau penampilannya ini buah tomat digolongkan seperti berikut ini.
a. Tomat Ceri
                Bentuk buahnya kecil-kecil, sebesar kelereng. Buahnya merah dan rasanyacukup manis. Sekarang sering ditanam secara hidroponik. Para ahli botani memperkirakan varietas ini merupakan “nenek moyangnya” varietas yang ada sekarang.
b. Tomat biasa
                Bentuk buahnya bulat pipih dan mempunyai alur-alur yang jelas di dekat tangkainya serta lebih lunak. Jeis tomat ini lebih cocok ditanam di dataran rendah.
c. Tomat apel
                Bentuk buahnya bulat, kokoh, dan agak keras seperti buah apel atau pir. Jenis ini lebih cocok ditanam di dataran tinggi.
d. Tomat kentang
                Buahnya bulat, besar-besar, dan agak padat.
e. Tomat keriting
                Varietas ini disebut tomat keriting karena daunnya keriting seperti terserang penyakit virus keriting. Tomat keriting sering juga disebut tomat gondol atau tipe roma.  Ummnya tipe buahnya agak lonjong, keras, dan memiliki kulit yang tebal sehingga tahandalam pengangkutan jarak jauh.

2. Penggolongan varietas secara resmi
                Penggolongan varietas seperti di atas mempunyai kekurangan, yaitu masih sering dijumpai kesalahan dalam menggolongkan tomat karena belm ada kriteria yang jelas antar golongan. Akan tetapi, pemerian nama seperti di atas masih diperlukan karena lebih akrahb di telinga masyarakat. Di samping itu, dengan semakin banyaknya varietas hasil persilangan antar varietas, maka diperlukan juga nama varietas yang resmi.
                Dalam penggolongan ini terdapat istilah determinite dan indeterminete. Varietas yang bersifat determinite mempunyai pertumbuhan yangterhenti setelah memasuki fase pembungaan. Sedangkan varietas yang indeterminittidak mengalami pertumbuhan yang terhenti sehingga varietas ini lebih tinggi dibandingkan varietas determinit. Karena tanaman indeterminit tinggi, maka bila tidak disangga, batangnya akan terkulai seperti menjalar. Berbeda dengan tanaman determinit yang pendek, tanaman ini dapat berdiri tegak tanpa harus disangga.
                Penggolongan varietas secara resmi yang telah banyak ditanam oleh petani adalah sebagai berikut.
a. Varietas intan
                Varietas ini merupakan introduksi dari Taiwan dan berumur genjah. Tanamannya pendek dan bersifat determinit. Buahnya berbentuk apel, berwarna putih kehijauan pada waktu muda dan merah jingga pada waktu masak, serta berukuran sedang (rata-rata 45 g/buah). Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah atau medium, tahan terhadap penyakit layu bakteri, dan peka terhadap penyakit busuk daun. Potensi hasilnya -24 ton/ha.
b. Varietas ratna
                Varietas ratna merupakan introduksi dari Filipina dan berumur genjah. Tanamannya pendek dan bersifat determinit. Buahnya verbentuk apel, berwarna putih kehijauan pada waktu muda dan jingga sampai merah pada waktu tua, serta permukaannya halus dan sedikit bergelombang. Buah berukuran sedang (40 g). Tanamannya tumbuh baik di dataran rendah atau medium, ahan terhadap layu bakteri, dan peka terhadap busuk daun. Potensi 5-20 ton/ha.
c. Varietas berlian
                Varietas ini merupakan introduksi dari Taiwan dan berumur genjah. Tanamannyapendek dan bersifat determinit. Buahnya berbentuk bulat oval, pada waktu muda berwarna hijau muda merata dan setelah masak berwarna merah sampai oranye. Buah berukuran sedang (43 g). Tanamannya tumbuh baik di dataran tinggi atau medium. Potensi hasilnya 11-23 ton/ha.
d. Varietas mutiara
                Varietas ini merupakan hasil persilangan atau pemuliaan dalam negeri dan berumur genjah. Tanamannya berukuran sedang sampai agak tinggi serta bersifat determinit. Buah berbentuk oval dan permukaannya licin. Buah muda berwarna putih kehijauan, sedangkan buah tua berwarna merah dan berukuran besar (75 g). Tanamannya tumbuh baik di dataran rendah dan tinggi serta tahan terhadap bakteri layu daun dan busuk daun. Potensi hasilnya 40 ton/ha.
e. Varietas moneymaker
                Varietas ini merupakan introduksi dari Belanda. Tanamannya agak tinggi (110 cm), bersifat indeterminit, dan berumur sedang. Buah muda berwarna putih polos dan bila sudah masak berwarna merah jingga, halus, bentuknya bulat, dan berukuran sedang (50 g/buah). Potensi hasil per pohon adalah 1 kg dan per hektar 27 ton. Tanamannya toleran terhadap penyakit layu bakteri dan tahan terhadap nematoda parasit.
f. Varietas precious F1 hybryd (TW-375)
                Vaietas ini berasal dari Taiwan. Tanamannya berumur sedang sampai dalam (101 hari panen pertama, 124 haripanen terakhir), bertipe determinit dan tidak terbatas, tahan terhadap penyakit  layu cendawan Fusarium oxysporum, serta toleran terhadap TMV dan hawa panas. Bentuk buah lonjong agak persegi, warna buah muda putih kehijauan dengan pungung berwarna hijau dan buah tua berwarna merah. Buahnya sangat kompak serta kurang mengandung air. Buahnya tahan simpan dalam pengangkutan. Produksi per tanaman sekitar 3 kg. Dengan sistem penanaman yang lebih intensif produksi varietas ini bisa ditingkatkan sampai 5 kg per tanaman. Bahkan jumlah buahnya bisa mencapai 100 buah/tanaman dengan berat ideal buahnya sekitar 90 g/buah. Mungkin karena hanya memiliki kelebihan tersebut varietas ini sekarang paling banyak disenangi oleh para petani.
g. Varietas farmers 209 F1 hybrid (TW-369)
                Varietas tomat ini masih “saudara dekat” TW-375, karakteristiknya hampir sama, mempunyai produksi yang cukup tinggi, serta tahan terhadap penyakit Fusarium dan Verticilium. Varietas ini berbeda dengan varietas TW-375 karena bentuknya yang lebih lonjong dan beratnya lebih ringan, antara 75-80 g. Varietas tomat ini lebih cocok untuk industri pengolahan makanan.
h. Varietas sugar pearl F1 hibrid (TW-373)
                Satu lagi varietas dari Taiwan yang mulai banyak digemari oleh masyarakat Indonesia adalah varietas sugar pearl. Varietas ini mempunyai keunggulan yang hampir sama dengan TW-375 dan TW-369. Tomat ini tahan terhadap serangan penyakit Fusarium dan produktivitasnya cukup tinggi. Bisa dibayangkan dalam satu tanaman bisa bergelantungan sampai 200 buah tomat. Namun ukuran buahnya jauh lebih kecil dari tomat lainnya (kira-kira 20 g/buah). Oleh karena itu, tomat ini sering disebut tomat ceri. Justru dengan penampilannya kecil mungil banyak orang tertarik dan ternyata buahnya pun cukup manis, “semanis penampilannya”. Karenanya, tidak salah kalau varietas tomat ini diberi nama sugar pearl yang artinya kurang lebih pelabuhan gula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar